Desain Motor Suzuki Bandit 250
Desainnya cukup agresif, meski tidak ada lekukan bodi yang tajam. Bandit 250 mengandalkan rangka baja berbentuk tabung. Berbeda dengan GSX-R250 waktu itu, yang menggunakan rangka aluminium twinspar. Untuk kaki-kaki, Bandit 250 menggunakan suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang monoshock linkage. Pelek tiga palang yang digunakan juga menjadi salah satu fitur yang menjadi fokus para modder dan builder. Pada sistem pengereman, Bandit 250 menggunakan rem depan dengan cakram hidrolik berdiameter 320 mm, kaliper dua piston. Sedangkan rem belakang menggunakan cakram hidrolik 220mm dengan kaliper piston tunggal.
Motor Suzuki Bandit 250 Menggunakan Mesin 4 Silinder
Dari segi mesin, Bandit 250 ditenagai oleh mesin 4 silinder segaris, berpendingin cairan, DOHC, 16 katup dengan kapasitas mesin 249 cc. Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi manual 6-percepatan. Diameter piston 49 mm dan langkah 33 mm. Untuk sistem injeksi bahan bakarnya, Suzuki mengandalkan empat buah karburator Mikuni VM 32 SE dengan rasio kompresi relatif rapat 12,5:1.
Mesin tersebut menghasilkan tenaga maksimal hingga 45 bhp pada 14.000 rpm dan torsi maksimal 25,5 Nm pada 10.500 rpm. Kecepatan tertinggi Bandit 250 mengklaim mampu mencapai hingga 190 km/jam. Untuk ukuran motor 250cc tenaga yang dihasilkan luar biasa. Tenaga tersebut tentu didapat dengan menggunakan mesin 4 silinder. Pada Variable Valve Timing atau varian GSF250V yang diproduksi tahun 1995, daya yang dihasilkan merata dan penyaluran daya dikatakan lebih halus. Hal ini karena katup atau mekanisme buka tutup katup dikendalikan oleh listrik. Membedakan GSF250 dengan GSF250V sangatlah mudah, Anda bisa melihatnya dari lubang knalpot. Pada GSF250, pipa knalpot merayap lurus ke belakang. Sedangkan pada GSF250V, tenggorokan knalpot lebih melengkung.
Kekurangan Motor Suzuki Bandit 250
dengan semua kelebihan tersebut, Bandit 250 juga memiliki kekurangan. Mesin ini sangat berat, hingga 165 kg. Jadi seimbangkan mesin yang bertenaga. Saat ini Bandit 250 menjadi item kolektor. Harganya dikatakan “gelap” alias tidak menentu. Tergantung penjualnya, kondisi mesin, mesin, kelengkapan surat-surat, dll.