Pengusaha Korea Selatan Ke Batam, Rudi Beberkan Potensi Investasi

INFESTASI SAHAM

caramesin.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam menggandeng pengusaha Korea, dalam hal ini Jeju Kadin. Wali Kota Batam Mohammad Roudi turut menyaksikan penandatanganan kerja sama ini pada Senin, 14 Desember 2018. Jadi Rajaguguk, Ketua Kadin Batam, mengatakan kerjasamanya dengan Kadin Jeju akan mendorong investasi di Kota Batam.

“Selain itu, Walikota yang juga Kepala BP Batam, Bapak Muhammad Rudi, telah menawarkan beberapa peluang investasi di Batam,” kata Jadi dikutip dari laman resmi Pemko Batam. Menurut Jadi, selain investasi di bidang infrastruktur, ada potensi kerjasama yang besar di sektor lain seperti pariwisata. Batam juga dikenal sebagai daerah wisata. Walikota Batam Muhammad Rudi menyampaikan apresiasi besar atas kerja sama ini. Ke depannya, ia berharap dapat mempererat hubungan antara Batam, Indonesia, dan Korea. Selain itu, juga berdampak positif bagi investasi baik di Kota Batam maupun Jeju.

Menurutnya, Pemco Batam dan BP Batam akan selalu mendukung penuh setiap bisnis yang menguntungkan Batam. Dia mengatakan hubungan Batam-Korea baik. Bahkan, tidak sedikit pengusaha Korea yang berinvestasi di Batam. “Salah satunya adalah Hansol yang saat itu membantu membangun treatment plant,” kata Rudy.

Di tempat, Rudy mengatakan, saat ini beberapa proyek besar sedang dikerjakan di Batam. Diantaranya adalah pembangunan Bandara Internasional Hong Nadim di Batam.

Kemudian Pelabuhan Studer Batuampar dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sekupang serta pembangunan infrastruktur atau jalan utama di Kota Batam. “Kami akan terus mengembangkan untuk mendukung investasi di Kota Batam,” katanya.

Rudy meminta Kadin JuJu dari Korea Selatan untuk berinvestasi di Batam. Pihaknya menjamin semua pass aman dan mudah diamankan. Sehingga pemulihan investasi yang tepat dapat dilakukan. Seperti diketahui, pemenang lelang pembangunan Bandara Hang Nadim di Batam adalah Bandara Internasional Batam (PT BIB).

PT BIB merupakan konsorsium yang didirikan oleh Angkasa Pura Airport yang memiliki 51% Incheon International Airport Corporation (IIAC) serta 30% dan 19% PT Wijaya Karya (Persero) TBK [WIKA]. “Kalau kita tidak bisa seperti Korea, setidaknya kita ingin seperti Singapura,” kata Rudy.

Related posts