Kongres Umat Islam Hasilkan 7 Risalah Untuk Indonesia Lestari

caramesin.com – Kongres Umat Islam Hasilkan 7 Risalah untuk Indonesia Lestari,Kongres Umat Islam untuk Indonesia Berkelanjutan yang disponsori oleh banyak ormas Islam terkemuka di Masjid Istiqlal pada 28-29 Juli 2022 telah menghasilkan tujuh butir “Minute of Muslims for Sustainable Indonesia”.

kongres

Kongres ini disponsori oleh Lembaga Pemuliaan Lingkungan (LPLH) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Lingkungan (MLH) Badan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama ( PBNU)). ) Dewan Eksekutif, Republik, Doel, Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Istiqlal Global Fund (IGF).

Pengurus LPBI PBNU, Muhammad Ali Yusuf, menjadi ketua rapat untuk membuat kontrak umat Islam untuk Indonesia yang berkelanjutan. Risalah ini akan dibacakan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di Masjid Istiqlal, Jumat (29/07/2022).

Ali mengatakan, maksud dan tujuan lembaga-lembaga yang terlibat dalam kongres ini adalah untuk melakukan kerja sama atau pertemuan bersama dalam bentuk kongres umat Islam untuk Indonesia yang berkelanjutan.

Kongres ini bukanlah akhir, melainkan awal dari upaya untuk mendorong, meminta dan mengajak semua pihak, terutama lembaga keagamaan, termasuk umat Islam, untuk berinisiatif bersama untuk memperkuat upaya atau prakarsa. “Bedanya, kongres ini merupakan langkah awal untuk pembahasan ke depan, menciptakan ruang bersama untuk kerjasama, bekerja dengan semua pihak, tidak hanya umat Islam,” kata Ali kepada Republic .co.id di Masjid Istiqlal, Kamis ( 28/28). 7/2022).

Menurutnya, forum bersama yang memiliki kepedulian serupa terhadap perubahan iklim belum ada sebelumnya. Dengan rasa hormat yang tidak kalah, kongres di masa lalu hanyalah acara penutup. Namun Kongres Umat Islam untuk Indonesia Berkelanjutan ini merupakan langkah awal.

Ali menambahkan, akan ada pembahasan lebih lanjut setelah kongres. Oleh karena itu, kongres ini ingin menciptakan ruang publik untuk berdiskusi, mengembangkan inisiatif, saling belajar dan berbagi ide terkait upaya bersama untuk menghadapi perubahan iklim.

“Kongres ini bersifat fasilitatif, kami tidak akan mencampuri fungsi institusi dan siapapun, yang terpenting sebenarnya kami ingin membuat semacam kerangka umum yang, setelah melakukan apa yang benar-benar diinginkan semua orang, kami akan meningkatkannya. itu,” kata Ali.

Ditegaskannya, Kongres Umat Islam untuk Indonesia Berkelanjutan ini tidak ingin membunuh atau mengkooptasi lembaga peserta, semua orang dapat berpartisipasi karena kongres ini ingin mendorong lembaga untuk mengembangkan inisiatifnya.

Sehingga mereka dapat saling berbicara, berbagi ide dan mengambil tindakan bersama untuk mengatasi perubahan iklim.

Dalam retrospeksi, kongres ini merupakan forum bagi para pemimpin, organisasi masyarakat dan gerakan lintas entitas untuk membahas dan menanggapi tantangan perubahan iklim. Format acara kongres ini berupa rangkaian diskusi bersama yang menghadirkan perwakilan dari berbagai ormas dan lembaga Islam di Indonesia.

Inisiatif kongres ini dimulai dengan serangkaian penelitian dan jajak pendapat publik pada akhir tahun 2021. Selain itu, staf kongres ini mengadakan tiga kelompok fokus pada Mei 2022 dengan fokus pada pemuda sebagai pemimpin perubahan iklim, bencana sebagai agen perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan dengan penyertaan modal. , terutama hubungan mereka bertiga dengan umat Islam.

Rangkaian acara tersebut langsung dilanjutkan dengan kongres yang seharusnya mengesahkan isi ikrar pada Kamis (28 Juli 2022) berupa himbauan kepada berbagai ormas Islam dan pihak lain yang berkepentingan. Kesepakatan bertajuk “Risalah Islam untuk Indonesia Berkelanjutan”, akan dibacakan di Masjid Istiqlal, Jumat (28/7/2022).

Related posts