Komplotan Eksekutor Penembak Istri TNI di Semarang Diduga Empat Orang

Tim TNI-Polri Bagikan Video CCTV Penembakan Istri TNI di Semarang

caramesin.com – Komplotan Eksekutor Penembak Istri TNI di Semarang Diduga Empat Orang,Kepala Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, Kombes Pol Irwan Anwar menduga, pagar betis pelaku penembakan wanita berinisial R (34) yang merupakan istri anggota TNI bertambah empat orang.
“Empat orang menggunakan dua sepeda motor. Mereka diduga sebagai pelaku penembakan,” kata Irwan di Semarang, Selasa (19/7) pagi seperti dikutip Antara.

Menurut dia, polisi masih memburu para pelaku. Sementara itu, dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, terlihat empat pelaku menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja dan Yamaha Mio.

Keempat tersangka itu dikenang telah menunggu di persimpangan jalan.

Tim TNI-Polri Bagikan Video CCTV Penembakan Istri TNI di Semarang

Sebelumnya, Rina, 34, yang merupakan istri anggota TNI, ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya di Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7). Peristiwa itu terjadi ketika korban kembali setelah mengantar putranya dari sekolah.

Seperti yang ditunjukkan oleh polisi, pelaku telah mengikuti korban sebelumnya ke depan rumah. Korban juga tertembak saat baru saja turun dari sepeda.

Dari hasil olah TKP, lanjutnya, korban diduga dibuntuti pelaku, kemungkinan lebih dari dua orang yang mengendarai dua sepeda motor.

Polisi menduga penembakan istri TNI di Semarang direncanakan
Kodam Pastikan Transparan
Kodam IV/Diponegoro memastikan penyidikan kasus istri TNI tertembak di Semarang akan transparan dan terus mengedukasi setiap tahapan penyidikan.

“Tentunya semua tahapan proses penyidikan akan dididik secara bertahap dan transparan sesuai perkembangan,” kata Kepala Penerangan Komando Militer (Kapendam) IV Diponegoro Letkol Bambang Hermanto dalam rilisnya, Selasa (19/7). ).

Bambang memaklumi, saat ini Tim Gabungan Polri dan TNI masih memimpin penyelidikan dari atas ke bawah terhadap hasil TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Termasuk, lanjutnya, penilaian terhadap Kopral Muslim yang menjadi suami dari orang yang bersangkutan. Kopral Muslimin adalah seorang prajurit yang bertugas di unit Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Semarang.

“Untuk kemajuan penyidikan, TKP sudah selesai, saksi masih dalam proses pemeriksaan dan kelompok terus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Suami korban juga masih dalam proses penyidikan bersama. kelompok, mohon menahan diri,” imbuh Bambang.

Dalam rilis sebelumnya, Kepala Pendam IV Diponegoro, Letkol Infanteri Bambang Hermanto, sempat menyatakan bahwa proses pemikiran dalam penembakan itu adalah pencurian. Namun, pernyataan ini akhirnya menjadi tanggapan.

Lembaga Kajian Hukum dan Kebijakan “Omah Publik” menilai pernyataan Bupati Diponegoro tentang alasan pembobolan itu terlalu cepat saat proses penyidikan masih berlangsung.

“Ini terlalu cepat, sementara penyelidikan masih berlangsung. Namun, dalam episode ini pelakunya menggunakan senjata api dan korbannya adalah istri seorang anggota TNI. Kelompok investigasi gabungan juga menyatakan bahwa barang-barang korban umumnya tidak disita atau diambil. Dari CCTV yang beredar di media sosial. Bisa dipastikan juga pelakunya benar-benar perlu menembak orang yang bersangkutan,” kata Koordinator Publik Omah, Nanang Setyono, kepada CNNIndonesia.com.

Masyarakat Omah juga mengingatkan tim gabungan polisi dan TNI untuk memimpin penyelidikan secara mendetail agar segera diketahui pelaku dan motifnya.

“Tim investigasi gabungan harus detail, proyektil dan peluru yang ditembakkan pasti bisa mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan. Dari keterangan suami korban dan korban, termasuk latar belakangnya sendiri, mungkin juga akan menanyakan identitas pelaku dan motifnya, ” ucap Nanang.

 

Related posts