Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa waktu kematian bervariasi dari satu korban ke korban lainnya. Juga, tidak ditemukan racun di tubuh korban.
Dia menyatakan pada hari Rabu, 23 November 2022 (23 November 2022), seperti dikutip dari situs resmi sangha: “Penganut paham ini ingin meninggalkan dunia sebelum akhir dunia atau akhir dunia.”
Pandangan Apokaliptik Terkait Kematian
Selain kelaparan, ahli apokaliptik menggunakan banyak alasan kematian. Misalnya, menggunakan makanan atau minuman yang tertelan dengan kendaraan beracun. Prawitra menjelaskan bahwa eskatologi terjadi di berbagai negara, terpelajar dan tidak berpendidikan.
“Dia pada dasarnya melakukan tindakan yang mengakhiri hidupnya,” jelasnya. Pravitra juga menyatakan bahwa pemahaman seperti itu dapat muncul dari kesalahpahaman ajaran spiritual dengan konsekuensi serius bagi kepercayaan yang terkait dengan proses kematian.
Menurutnya, kita harus berhati-hati jika memiliki pemahaman yang mengajarkan kita untuk mengakhiri hidup demi mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
Wawasan Spiritual Diperlukan
Untuk menghindari pemahaman yang menyimpang tersebut, menurut Prawitra, kita harus menanamkan keyakinan bahwa ajaran agama yang baik mengajarkan kita untuk tidak merugikan atau menyakiti hidup kita sendiri atau hidup orang lain.
“Kalau ditemukan dalam ajaran agama, sebaiknya diabaikan karena bisa menyulut ekstremisme dan ekstremisme,” ujar Pravitra.
Dugaan Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Sementara itu, terkait kasus Karidares, Pravitra mengatakan polisi harus mencari tahu apakah penganut lain memiliki ikatan keluarga dengan jejaring sosial tersebut, atau apakah keluarga tersebut benar-benar mulai membentuk aliran sesat baru.
Diduga kuat bahwa itu adalah kiamat untuk mengungkap penyebab kematiannya. “Mencari bacaan lain dari agama lain melalui bukti baru bisa menjadi langkah mencoba mencarinya melalui bacaan, tapi kita belum menemukan agama yang sempurna,” kata Prawitra.
“Urgensi ini pada akhirnya dapat membuat mereka menerimanya,” kata Praveetra. Kasus terakhir Caridres masih menimbulkan banyak pertanyaan karena belum ditemukan bukti kejahatan, kekerasan, perusakan harta benda atau perusakan harta benda.
Seorang ahli ilmu kepolisian dari Universitas Airlangga menyimpulkan bahwa “diperlukan investigasi menyeluruh untuk menentukan penyebab kematian dalam keluarga”.
Akhir Kata
Demikian pembahasan yang dapat admin sampaikan. Semoga dapat membantu kalian dan Jangan lupa untuk kembali kunjungi web admin ya sobat, sekian dan terimakasih!