Pernahkah kamu menggunakan AVO meter? Atau minimal pernah mendengarnya? Jika kamu belum tahu tentang alat ukur satu ini namun ingin mengurus hal-hal berkaitan dengan bidang elektronika, maka kamu akan sangat kesulitan. Memangnya apa itu AVO meter?
Nah, pada tulisan kali ini kami akan membahas tentang instrumen bernama AVO meter ini, dari mulai pengertian hingga cara kerjanya. Silakan disimak berikut penjelasan kami terkait AVO meter.
Pengertian Avometer
AVOmeter adalah instrumen elektronika yang berfungsi untuk mengukur besaran dalam kelistrikan. Tak hanya satu besaran saja, alat ini bisa digunakan untuk mengukur tegangan, arus listrik bahkan hambatan. Karena fungsinya yang lengkap, Alat yang pertama kali ditemukan oleh Automatic Coil Winder and Electrical Equipment Co tahun 1923 ini menjadi salah satu alat yang esensial bagi orang yang berkecimpung di bidang elektronika.
Selain disebut dengan AVO meter alat ukur ini juga disebut dengan multimeter karena kelengkapan fungsinya. Nah untuk nama AVOmeter sendiri disematkan karena fungsi pengukurannya yang bisa mengukur 3 besaran, di mana A adalah ampere yang merupakan satuan Arus listrik, V untuk Volt yang merupakan satuan tegangan dan o untuk Ohm yang merupakan satuan untuk resitansi atau hambatan.
Baca juga: 6 Cara Menggunakan AVO Meter Analog dan Digital Dengan Tepat
Jenis Avometer
Ada dua jenis AVO meter yang biasa digunakan saat ini, yaitu AVO meter analog dan digital. Secara fungsi, keduanya sama saja, perbedaannya ada pada cara membaca hasil pengukurannya. Agar lebih jelas, mari kita bahas satu per satu dari dua jenis ini.
AVO Meter Analog
AVO meter analog adalah jenis yang paling lama dipakai karena lebih dulu ditemukan. Jenis ini menggunakan jarum untuk menunjukkan hasil pengukurannya. Model display seperti ini membuat pengguna perlu memperhatikan jarum tersebut dengan teliti untuk mengetahui nilai yang tepat.
Penggunaan jarum untuk display ini membuat jenis analog sedikit lebih ribet dibandingkan dengan jenis digital yang menampilkan hasil pengukuran langsung dalam bentuk angka. Namun jenis AVOmeter analog masih sering digunakan sampai saat ini karena dinilai lebih baik untuk mengukur sinyal yang fluktuatif dibandingkan jenis digital. Selain itu, harganya pun lebih terjangkau dan bisa digunakan walaupun tanpa baterai.
AVO Meter Digital
Jenis selanjutnya adalah AVOmeter digital. Jenis ini jauh lebih praktis dari segi menampilkan hasil pengukurannya. AVOmeter digital menghitung secara otomatis dan menampilkan nilai yang terukur dalam bentuk angka digital di layar AVO meter.
Jenis ini mungkin lebih disenangi jika membahas segi kepraktisannya, apalagi jika urusan keakuratan, karena bisa menampilkan hasil dengan angka di belakang koma. Selain itu, ada fitur auto polaritas yang membuat pengukuran lebih mudah karena kamu tidak perlu khawatir salah menempatkan probe positif dan negatif.
Bagian-bagian Avometer
Avometer yang biasa berbentuk kota memiliki bagian-bagian penyusun yang mendukung kinerjanya, berikut adalah bagian-bagian tersebut:
1. Selector Switch
Selektor switch adalah bagian AVO meter berupa knobe yang bisa diputar untuk memilih fungsi pengukuran (mode arus, tegangan atau hambatan) dan juga batas ukurnya. Contohnya ketika kamu ingin mengukur hambatan suatu komponen maka kamu bisa memposisikan selektor switch ke arah Ohm (Ω) x10.
Selektor switch adalah kunci yang menentukan digunakan untuk mengukur besaran apa AVOmeter tersebut. Terdapat satu posisi off dan 4 posisi ukur, yaitu:
- Posisi ACV, ketika selektor di posisikan pada ACV maka AVO meter bisa digunakan untuk mengukur tagangan arys AC. Batas ukur pada ACV terdiri dari 10, 50, 250, 1000 volt.
- Posisi DCA, pada posisi ini AVO meter akan mengukur nilai arus, batas ukur yang tersedia dimulai dari 50µ, 2,5m, 25m, 0,25A.
- Posisi DCV, ketika kamu ingin mengukur tegangan arus searah (DC) maka posisikan selektor di posisi ini. biasanya batas ukur yang tersedia dimulai dari 0.1, 0.5, 2.5, 10, 50, 250, 1000.
- Posisi Ohm (Ω), pada posisi Ω AVOmeter akan mengukur nilai hambatan, batas ukurnya terdiri dari x1, x10, x10, x1k, dan x10k.
2. Jarum penunjuk atau Pointer
Jarum penunjuk hanya ada di Multimeter analog, fungsinya untuk menunjukan hasil pengukuran yang dilakukan.
3. Skala ukur
Skala ukur adalah nilai-nilai yang akan ditunjuk oleh karun penunjuk. Ada beberapa layer skala yang dibagi berdasarkan batas ukur dan posisi yang kamu pilih menggunakan selektor switch tadi.
4. Terminal + dan – com
Terminal + dan – com merupakan terminal tempat kamu mengoneksikan probe untuk pengukuran. Tanda + dan – com adalah tanda yang menunjukkan poralisasi yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan pengukuran pada tegangan atau arus. Jika posisinya terbalik bisa mempengaruhi hasil pengukuran.
5. Zero Adjusment
Zero Adjusment atau sekrup kalibrasi adalah bagian avometer berbentuk sekrup yang bisa diputar untuk mengatur jarum penunjuk atau pointer agar mengarah pada posisi nol. Penting untuk melakukan kalibrasi jarum penunjuk agar hasil pengukuran bisa lebih tepat.
Fungsi Avometer
Seperti yang kami jelaskan di awal, Fungsi AVO meter yang paling utama adalah sebagai alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur besaran arus, tegangan atau hambatan listrik. Namun tergantung dari cara penggunaannya, AVO meter alias multimeter ini juga bisa memiliki fungsi sebagai berikut:
- Mengukur tegangan AC yaitu tenggangan dari jenis listrik dengan arus bulak balik seperti listrik dari PLN.
- Selain tegangan dari arus AC, AVOmeter juga bisa menjadi alat ukur untuk tegangan searah alias DC. Listrik jenis ini bisa ditemukan pada sumber seperti aki, baterai, inverter dan lainnya.
- Mengukur nilai hambatan dari resistor, kabel atau komponen elektronika lainnya
- Dapat digunakan untuk menguji baik atau tidaknya komponen elektronika, seperti dioda, kapasitor, resistor dan lainnya.
- Membantu mengetahui kondisi konektivitas dari konektor atau sebuah rangkaian.
- Mengecek yang mana anoda dan katoda pada dioda.
Cara Kerja AVOmeter
Kita akan membahas cara kerja AVO meter analog karena jenis ini merupakan yang pertama digunakan. Ketika membahas prinsip kerja AVOmeter maka kita tak bisa lepas dari melihat pada prinsip galvanometer untuk mendeteksi keberadaan arus karena Galvanometer adalah bagian utama yang membangun AVOmeter itu sendiri.
Berikut adalah urutan cara kerja galvanometer sekaligus cara kerja AVOmeter itu sendiri:
- Jarum penunjuk alias pointer terhubung dengan sebuah Moving coil atau kumparan yang dapat bergerak bebas. Kumparan inilah yang nantinya akan menjadi penggerak dari pointer.
- Saat AVOmeter digunakan mengukur arus, tegangan atau hambatan maka moving coil mendapat aliran listrik melalui sebuah suspensi, sehingga memicu induksi magnetik antara kumparan dengan magnet tetap yang terpasang di secara tetap di galvanometer.
- Induksi magnetik membuat kumparan berputar dan jarum penunjuk yang tertaut pada kumpara tersebut juga ikut berputar, sehingga seberapa jauh putaran jarum bisa menjadi representasi nilai arus, tegangan atau hambatan yang terukur.
Nah itulah penjelasan kami tentang apa itu AVOmeter dari mulai pengertian, bagian-bagian, fungsi hingga cara kerjanya. Fungsi alat ini yang mencakup pengukuran 3 nilai esensial dalam dunia elektronika membuatnya sangat penting untuk orang-orang yang berkecimpung di dunia elektronika.