caramesin.com – Unik! 10 Negara di Dunia Ini Punya Standar Kecantikan yang Tak Biasa, Kalau Indonesia?,Kecantikan seorang wanita tidak bisa hanya ditentukan oleh wajahnya yang menarik, sosok langsing, dan kulit mulus. Salah satu dari banyak karakteristik lain yang membuat seorang wanita dipandang cantik oleh orang lain adalah kecantikan batinnya.
Tahukah Anda, standar kecantikan yang dimiliki sebenarnya cukup langka dan tidak biasa di banyak negara di dunia. Menurut Tiger Times, variasi standar kecantikan di antara negara-negara berikut dapat menjadi bukti tegas bahwa kecantikan itu bervariasi dan relatif. Dengar, kalau begitu!
1. Tindik wajah di Selandia Baru.
Wanita Mori memiliki tradisi menato dagu dan bibir mereka di Selandia Baru. Kebiasaan yang sudah ada sejak lama ini dianggap sebagai tolok ukur kecantikan wanita di sana.
Tinta hitam atau biru tua digunakan untuk membuat tato, yang diaplikasikan pada wajah dalam desain yang disebut Ta-Mako. Selain itu, di kalangan suku Mori, tato di wajah dianggap sebagai identitas atau tanda seseorang.
2. Wajah berbentuk V dari Korea Selatan.
Budaya Korea Selatan terkait erat dengan tren global dalam kosmetik. Hal yang sama berlaku untuk standar kecantikan mereka, di mana wanita menyukai bentuk wajah “V”, wajah ramping, dan hidung mancung.
Dapat dimengerti mengapa begitu banyak wanita Korea memilih operasi plastik untuk mendapatkan bentuk wajah yang ideal.
3. Amerika – Kulit Gelap.
Warna kulit gelap lebih disukai oleh sebagian besar wanita Amerika. Mereka akan menggunakan berbagai macam teknik untuk mendapatkan kulit gelap karena warna kulit asli mereka adalah putih pucat. Salah satunya terbaring di bawah terik matahari.
4. Wilayah Asia – Putih.
Kulit putih dianggap sebagai standar kecantikan di beberapa negara Asia, termasuk China, Jepang, dan Korea Selatan.
Masuk akal jika negara-negara ini akan memproduksi produk perawatan kulit dalam jumlah besar untuk membantu mencerahkan dan memutihkan kulit. Wanita di negeri ini juga rela menjalani berbagai macam prosedur demi memiliki kulit yang glowing dan berseri.
5. Gigi Jepang bengkak.
Jepang berbeda dengan negara lain yang memiliki gigi bengkok dianggap kurang menarik. Soalnya, ternyata di Jepang, memiliki gigi yang bengkok dianggap sebagai tanda tidak bersalah dan membuat seorang wanita terlihat semakin manis.
6. Afrika – Melubangi Bibir
Laki-laki juga ikut serta dalam adat meregangkan bibir yang diberi pelat, jadi tidak hanya perempuan yang melakukan adat ini.
Untuk melakukan ini, pertama-tama mereka akan membuat potongan di dekat bibir dan kemudian menutupi sobekan dengan piring. Mereka menikmati dan merasa nyaman dengan tradisi yang tidak biasa ini, meskipun terlihat mengerikan. Selain itu, ini dilakukan sebagai tanda kecantikan dan afiliasi kesukuan.
7. Leher Panjang: Burma dan Thailand.
Sejumlah gadis Kayan berleher panjang Akhir tradisi kalung spiral digunakan. Gadis itu akan terlihat lebih cantik semakin panjang lehernya.
Leher panjang dianggap sebagai tanda kecantikan bagi suku Kayan suku di Thailand dan Burma. Anak perempuan diberi kalung di leher mereka sebagai bagian dari tradisi ini, yang dimulai saat mereka berusia lima tahun dan semakin besar setiap tahun.
Semakin banyak wanita di daerah tersebut yang mengenakan kalung linier, yang dianggap cantik dan anggun oleh penduduk setempat.
8. Henna berasal dari India.
Seperti yang kita ketahui bersama, banyak wanita India yang masih senang menggunakan henna untuk menghiasi tubuh mereka. Wanita itu akan lebih menghiasi tubuhnya dengan henna untuk acara khusus atau pernikahan.
9. Mindanao Filipina memiliki gigi yang tajam.
Wanita dengan gigi runcing dikagumi di Mindanao, Filipina. Kecantikan wanita bertambah seiring dengan jumlah gigi yang dimilikinya.
Kayu atau bambu digunakan untuk memotong gigi untuk proses pembuatan pasta gigi. Kedengarannya mengerikan dan menyakitkan hanya memiliki satu tradisi. Butuh waktu lama untuk mendapatkan gigi juga.
10. Orang Indonesia memiliki telinga yang panjang.
Suku Dayak yang terakhir datang dari Indonesia. Selanjutnya, anting-anting logam ditambahkan ke kebiasaan tindik telinga dan dibiarkan tumbuh.
Setahun sekali, anting-anting logam baru ditambahkan ke dalam koleksi agar telinga tidak tumbuh terlalu panjang. Para wanita suku Dayak mempraktekkan adat ini untuk menampilkan umur dan identitas seseorang.
Semakin tinggi kasta mereka atau berasal ditunjukkan dengan jumlah anting-anting logam yang dipakai.