caramesin.com – Sayur lodeh potongan jari manusia masih menjadi misteri. Polisi juga menanyai pemilik kandang dan melakukan tes forensik terkait masalah tersebut.
Penyidik Polres Belu, Nusa Tenggara Timur mengatakan Khadar Loda yang digigit jari manusia saat ini dalam pemeriksaan forensik. Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.
“Kami telah berkoordinasi dengan dokter RSB dan jika pecahan jari sampai ke RSB, mereka akan melakukan penyelidikan forensik,” kata Ipto Jafar Awad Alkatari, Kepala Reserse Blue.
Berkaitan dengan perkembangan kasus ditemukannya sebuah jari di muatan sayur yang dibeli oleh seorang warga sebuah toko di Kabupaten Belo.
Tim forensik mengatakan akan memindahkan pecahan jari tersebut ke Rumah Sakit Coupang pada Jumat (16/12) agar bisa segera diperiksa. “Paling tidak besok jari yang putus akan kami bawa ke RSB,” ujarnya.
Menurutnya, uji forensik ini bertujuan untuk mengetahui identitas dan asal bagian tubuh manusia berupa potongan jari di Sabzi Lodeh.
Jeffer mengklarifikasi pada Rabu (11/11) bahwa sidik jari tidak dapat diverifikasi menggunakan sidik jari.
“Mengapa tidak lakukan tes sidik jari karena sebagaian sudah terpotong sehingga sulit terbaca,” tambahnya,
Kapolres Belu AKBP Yosep Crisbianto mengatakan sejumlah saksi dimintai keterangan terkait penemuan potongan jari manusia tersebut.
“Kami sudah periksa beberapa saksi, termasuk pemilik warung yang menjual sayur lodeh tersebut,” ujar dia.
Selain pemilik warung, tim investigasi juga menyelidiki pemilik pabrik tahu tersebut, namun hasilnya masih nihil karena tidak ada yang tahu dari mana asal jari tersebut.
Selain itu, polisi juga menggeledah beberapa pegawai toko, namun tidak ditemukan luka di jari mereka.
“Kita sudah tanya langsung ke dokter juga, dan sudah ada konfirmasi dari dokter bahwa itu benar potongan jari manusia,” ujarnya.